Balai Kota Surabaya: Simbol Sejarah dan Modernitas di Tengah Kota Pahlawan

bagikan

Balai Kota Surabaya bukan sekadar gedung pemerintahan, melainkan sebuah monumen sejarah hidup yang merekam perjalanan panjang Kota Pahlawan.

Balai Kota Surabaya: Simbol Sejarah dan Modernitas di Tengah Kota Pahlawan

Bangunan ini adalah saksi bisu perubahan zaman, tempat bertemunya sejarah dan modernitas dalam harmoni arsitektur dan fungsi. Dari masa kolonial hingga era digital, Balai Kota tetap menjadi jantung kota, simbol identitas, dan ruang publik yang dinamis.

tebak skor hadiah pulsajersey timnas free  

Dari Raadhuis Hingga Simbol Perjuangan

Sejarah Balai Kota Surabaya dimulai pada awal abad ke-20, ketika Surabaya tumbuh menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan di Hindia Belanda. Pada tanggal 1 April 1906, Surabaya resmi menjadi gemeente (kotamadya), namun belum memiliki gedung balai kota yang representatif.

Cosman Citroen, seorang arsitek Belanda yang baru tiba di Surabaya pada tahun 1915, mendapat kepercayaan untuk merancang gedung Balai Kota. Rancangan pertama diajukan pada tahun 1916, dengan lokasi di Stadstuin (sekarang Pasar Besar, depan Tugu Pahlawan).

Namun, karena berbagai kendala, lokasi dipindahkan ke Ketabang, sebuah distrik baru di sebelah timur Kali Mas. Pembangunan dimulai pada tahun 1923 dan diresmikan pada bulan November 1927. Gedung ini menjadi pusat administrasi kota, menggantikan fungsi sebelumnya yang tersebar di berbagai lokasi.

Balai Kota Surabaya tidak hanya menjadi pusat pemerintahan, tetapi juga saksi bisu berbagai peristiwa penting dalam sejarah perjuangan bangsa. Pada masa pendudukan Jepang, gedung ini menjadi kantor Shi-Co. Setelah kemerdekaan, Balai Kota menjadi tempat anggota Dewan Kota memperjuangkan nasib rakyat. Gedung ini juga menjadi lokasi penyambutan Ratu Juliana dan Pangeran Bernhardfeesten pada tahun 1937.

Dukung Timnas Indonesia, Ayo nonton GRATIS pertandingan Timnas Garuda, Segera DOWNLOAD APLIKASI SHOTSGOAL apk shotsgoal

 

Arsitektur Balai Kota Surabaya

Arsitektur Balai Kota Surabaya mencerminkan gaya New Indies, sebuah aliran yang menggabungkan elemen Eropa dengan adaptasi terhadap iklim tropis Indonesia. Cosman Citroen merancang gedung ini dengan memperhatikan kondisi iklim Surabaya yang panas dan lembap. Bentuk bangunan memanjang ke arah timur-barat untuk mengurangi paparan sinar matahari langsung.

Atap bertumpuk dengan lubang ventilasi memungkinkan sirkulasi udara dan pencahayaan alami yang optimal. Fasad bangunan didominasi oleh bentuk kubus dengan garis-garis horizontal yang tegas. Galeri atau selasar mengelilingi bangunan, melindungi interior dari hujan dan panas.

Penggunaan material seperti beton bertulang dan kayu jati juga menunjukkan adaptasi terhadap kondisi lokal. Interior gedung dirancang dengan gaya modern abad ke-20, dipengaruhi oleh gerakan Amsterdam School dan De Stijl dari Belanda. Detail-detail seperti ornamen geometris, pola lantai, dan perabot mencerminkan totalitas desain Citroen sebagai Total Work of Art.

Fungsi Dari Kantor Walikota Hingga Ruang Publik

Hingga kini, Balai Kota Surabaya tetap berfungsi sebagai kantor Walikota dan pusat pemerintahan kota. Namun, Balai Kota juga bertransformasi menjadi ruang publik yang terbuka dan inklusif. Taman Surya, yang berada di depan Balai Kota, menjadi tempat warga bersantai, berinteraksi, dan menikmati berbagai acara.

Balai Kota juga menjadi simbol toleransi dan keberagaman. Berbagai perayaan keagamaan, seperti Natal, Cap Go Meh, dan Idul Fitri, diadakan di Balai Kota, menunjukkan komitmen pemerintah kota untuk merangkul semua elemen masyarakat. Balai Kota Surabaya menjadi “rumah bersama” bagi seluruh warga kota, tanpa memandang suku, agama, atau golongan.

Baca Juga: Jelajahi Plaza Surabaya dan Temukan Keajaiban Belanja yang Tak Terlupakan!

Oase di Tengah Kesibukan Kota

Sejarah Balai Kota Surabaya

Taman Surya adalah ruang terbuka hijau yang terintegrasi dengan Balai Kota Surabaya, menjadi oase di tengah kesibukan kota, tempat warga dapat melepaskan penat dan menikmati keindahan alam. Dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti air mancur, bangku taman, dan area bermain anak-anak.

Taman ini juga menjadi lokasi berbagai acara, seperti upacara bendera, konser musik, dan festival budaya. Pada malam hari, Taman Surya menjadi tempat yang romantis dengan lampu-lampu yang menghiasi pepohonan. Taman Surya adalah bukti komitmen Pemerintah Kota Surabaya untuk menciptakan ruang publik yang nyaman dan bermanfaat bagi warganya.

Simbol Kota dan Kebanggaan Warga Surabaya

Balai Kota Surabaya bukan hanya sekadar bangunan, tetapi juga simbol identitas dan kebanggaan warga Surabaya. Gedung ini mewakili sejarah panjang kota, semangat perjuangan, dan komitmen terhadap modernitas. Balai Kota menjadi landmark yang mudah dikenali dan sering muncul dalam foto, lukisan, dan media lainnya.

Balai Kota juga menjadi inspirasi bagi arsitektur modern di Surabaya. Banyak bangunan baru yang mengadopsi elemen-elemen desain Balai Kota, seperti fasad kubus, atap bertumpuk, dan galeri. Balai Kota Surabaya adalah warisan berharga yang harus dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.

Kesimpulan

Balai Kota Surabaya adalah contoh sukses bagaimana sejarah dan modernitas dapat berpadu dalam harmoni. Gedung ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat pemerintahan, tetapi juga sebagai ruang publik yang terbuka, simbol identitas kota, dan inspirasi bagi arsitektur modern.

Dengan terus menjaga dan mengembangkan Balai Kota Surabaya, kita dapat memastikan bahwa warisan berharga ini akan terus hidup dan memberikan manfaat bagi warga kota di masa depan. Simak dan ikuti terus ALL ABOUT JAWA TIMUR agar Anda tidak ketinggalan informasi menarik lainnya.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari www.rumah123.com
  2. Gambar Kedua dari lapispahlawan.co.id

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *