Larung Ari-Ari: Ritual Menghubungkan Roh Bayi Dengan Lautan

bagikan

Tradisi Larung Ari-Ari adalah salah satu kebudayaan yang unik dan menarik yang berasal dari Jawa Timur, khusus nya di Kota Surabaya.

Tradisi Larung Ari-Ari: Ritual Menghubungkan Roh Bayi Dengan Lautan

Tradisi ini melibatkan penguburan ari-ari bayi yang tidak terpakai di tempat yang dianggap sakral, dalam hal ini biasanya di laut. Masyarakat Jawa Timur menganggap bahwa tradisi ini memiliki makna mendalam dan simbolis yang berkaitan dengan harapan serta keberkahan bagi kehidupan sang bayi.

Artikel ALL ABOUT JAWA TIMUR ini, akan membahas berbagai aspek terkait tradisi Larung Ari-Ari, termasuk latar belakang, prosesi, makna, serta tantangan dalam pelaksanaan tradisi ini.

tebak skor hadiah pulsajersey timnas free  

Latar Belakang Tradisi Larung Ari-Ari

Ari-ari, atau lebih dikenal sebagai plasenta, adalah bagian dari proses kelahiran yang berasal dari janin. Dalam tradisi Larung Ari-Ari, masyarakat Jawa Timur meyakini bahwa ari-ari memiliki jiwa yang terhubung dengan bayi. Oleh karena itu, penguburan yang dilakukan dengan cara melarung ke laut adalah langkah simbolis untuk memberikan penghormatan dan melepaskan jiwa tersebut.

Tradisi ini biasanya dilakukan setelah kelahiran bayi, pada hari ketujuh atau keempat puluh. Latar belakang agama dan kepercayaan lokal juga berperan dalam pelaksanaan tradisi ini. Banyak keluarga yang melaksanakan Larung Ari-Ari dengan harapan agar bayi mereka mendapatkan kehidupan yang penuh berkah, kesehatan, serta rezeki di masa depan.

Dukung Timnas Indonesia, Ayo nonton GRATIS pertandingan Timnas Garuda, Segera DOWNLOAD APLIKASI SHOTSGOAL apk shotsgoal

 

Prosesi Larung Ari-Ari

Prosesi Larung Ari-Ari dimulai dengan beberapa tahap persiapan yang harus dijalani oleh keluarga yang baru saja melahirkan. Tahapan tersebut meliputi:

  • Persiapan Ritus: Sebelum hari pelaksanaan, keluarga akan menyediakan berbagai sesaji yang meliputi makanan, bunga, dan benda-benda lainnya yang dianggap suci. Biasanya, sesaji ini disiapkan oleh keluarga dekat atau tetangga.
  • Ibadah dan Doa: Pada saat hari pelaksanaan, keluarga akan mengadakan doa bersama untuk memohon keselamatan dan keberkahan bagi bayi yang baru lahir. Doa ini juga sebagai ungkapan syukur atas kelahiran yang telah diberikan.
  • Penguburan Ari-Ari: Setelah tahap doa, ari-ari akan dimasukkan ke dalam tempat penyimpanan seperti kotak atau bungkusan yang terbuat dari kain. Kemudian, keluarga mengarak menuju tempat pelarungan, biasanya di tepi pantai. Saat sampai di lokasi, sesaji dan ari-ari dilarung ke laut sambil mengucapkan harapan terbaik untuk sang bayi.
  • Ritual Akhir: Setelah larung dilakukan, masyarakat setempat seringkali mengadakan acara kenduri. Perayaan ini melibatkan makan bersama para tamu undangan, sebagai simbol rasa syukur kepada Tuhan serta ikatan sosial antar warga.

Makna dan Filosofi Tradisi Larung Ari-Ari

Makna dari tradisi Larung Ari-Ari sangat dalam dan kaya akan simbolis. Beberapa filosofi yang terkandung dalam tradisi ini meliputi:

  • Pelepasan dan Penghormatan: Larung Ari-Ari dapat dilihat sebagai bentuk pelepasan jiwa ari-ari yang dianggap memiliki keterikatan dengan bayi. Ini adalah penghormatan kepada kehidupan baru yang lahir ke dunia.
  • Harapan untuk Masa Depan: Dalam prosesi larung ini, orang tua berharap agar bayinya kelak menjadi individu yang baik, sehat, dan sukses. Dengan melarung ari-ari ke laut, diharapkan mereka diberikan rezeki, kesehatan, dan panjang umur.
  • Keterikatan dengan Alam: Tradisi ini juga menunjukkan keterikatan masyarakat dengan alam, khususnya laut. Sebagai sumber kehidupan, laut diharapkan dapat memberikan berkah dan kelimpahan bagi bayi yang baru lahir.

Baca Juga: Rebo Wekasan: Tradisi Penuh Makna di Jawa Timur yang Bikin Kamu Melongo

Tantangan Dalam Pelaksanaan Tradisi Larung Ari-Ari

Larung Ari-Ari: Ritual Menghubungkan Roh Bayi Dengan Lautan

Meskipun tradisi Larung Ari-Ari masih dijalankan oleh sebagian masyarakat, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaannya:

  • Perubahan Sosial: Perkembangan zaman dan modernisasi telah menyebabkan banyak orang beralih ke praktik-praktik medis modern, yang mungkin mempengaruhi pelaksanaan tradisi ini. Beberapa keluarga merasa tradisi ini tidak relevan dengan kehidupan mereka yang lebih modern.
  • Kesadaran Lingkungan: Dengan semakin menguatnya kesadaran akan lingkungan, ada beberapa pihak yang menganggap melarung ari-ari ke laut dapat menambah limbah dan merusak ekosistem laut. Hal ini menimbulkan perdebatan di masyarakat mengenai keberlanjutan tradisi ini.
  • Pengaruh Agama: Masyarakat yang menganut agama tertentu mungkin menganggap Larung Ari-Ari tidak sesuai dengan ajaran agama mereka. Demikian, variasi dalam pengamalan tradisi ini bisa jadi menimbulkan perbedaan pandangan di kalangan warga.

Upaya Melestarikan Tradisi Larung Ari-Ari

Untuk menjaga keberlangsungan tradisi Larung Ari-Ari, beberapa upaya dapat dilakukan:

  • Edukasi dan Sosialisasi: Penting untuk melibatkan generasi muda dalam kegiatan pelestarian tradisi. Edukasi tentang makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam Larung Ari-Ari dapat membantu mereka menghargai dan melestarikannya.
  • Akomodasi terhadap Lingkungan: Menyusun strategi yang lebih ramah lingkungan, seperti menggunakan bahan-bahan biodegradable dalam proses larung. Hal ini akan mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem laut.
  • Kolaborasi dengan Jalur Formal: Kerja sama dengan pemerintah dan lembaga budaya lokal untuk informasi dan promosi tradisi ini bisa membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya nenek moyang.

Kesimpulan

Tradisi Larung Ari-Ari di Jawa Timur merupakan salah satu bentuk budaya yang menarik dengan makna yang dalam. Melalui prosesi ini, masyarakat tidak hanya mengungkapkan rasa syukur atas kelahiran bayi, tetapi juga mengharapkan masa depan yang baik bagi generasi penerus.

Meskipun dihadapkan pada tantangan, upaya pelestarian tradisi ini sangat penting agar dapat terus diwariskan kepada generasi selanjutnya. Dengan langkah-langkah yang tepat, Larung Ari-Ari bisa tetap menjadi bagian yang indah dari warisan budaya Jawa Timur. Dapatkan informasi lainnya mengenai tradisi yang ada di Jatim dengan lengkap hanya di .


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar dari surabaya.suaramerdeka.com

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *