Makanan Rawon, Salah Satu Kuliner Khas Jawa Timur

bagikan

Rawon merupakan salah satu makanan ikonik dari Jawa Timur, khususnya dikenal di daerah Surabaya dan sekitarnya.

Makanan Rawon, Salah Satu Kuliner Khas Jawa Timur

Kuliner ini terkenal dengan cita rasa kuahnya yang kaya, warna hitam pekat yang khas, serta daging sapi yang empuk. Rawon tidak hanya sekadar sajian, tetapi juga merupakan bagian dari warisan budaya yang menjunjung tinggi tradisi dan cara memasak masyarakat Jawa. ALL ABOUT JAWA TIMUR akan membahas lebih dalam tentang makanan rawon khas jawa timur.

Sejarah Singkat Rawon

Sejarah rawon berakar dari budaya masakan Jawa yang telah ada sejak berabad-abad lalu. Konon, makanan ini muncul pada masa Kerajaan Majapahit di Indonesia, sekitar abad ke-14. Bukti sejarah menunjukkan bahwa rawon terterakan dalam prasasti Taji yang ditemukan di Ponorogo, pada tahun 901 Masehi, dengan nama rarawwan. Makanan ini awalnya disajikan dalam acara-acara kerajaan dan dianggap sebagai hidangan istimewa yang sering dinikmati oleh para bangsawan.

Bahwa rawon bukan hanya makanan, melainkan juga simbol status dan tradisi. Oleh karena itu, rawon selalu dihidangkan dalam keadaan khusus, baik dalam acara adat, perayaan, maupun sebagai makanan sehari-hari bagi masyarakat.

Bahan-Bahan Utama Rawon

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan rawon sangat menentukan cita rasa dan keaslian hidangan ini. Berikut adalah bahan-bahan utama yang biasanya digunakan dalam resep rawon:

  • Daging Sapi: Bagian daging sapi yang biasa digunakan adalah sandung lamur atau bagian iga, yang memiliki banyak lemak dan membuat kuah rawon menjadi lebih gurih.
  • Keluak (Pangium edule): Ini adalah bumbu utama yang memberikan warna hitam pada kuah rawon. Keluak memiliki rasa yang khas, dan harus diolah dengan baik sebelum digunakan.
  • Bumbu Rempah: Berbagai rempah digunakan untuk memberikan cita rasa yang kaya pada rawon. Bumbu-bumbu ini termasuk bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, kunyit, ketumbar, cabai, dan garam.
  • Daun Jeruk dan Serai: Bahan ini digunakan untuk menambah aroma dan kesegaran pada kuah.

Proses Pembuatan Rawon

Membuat rawon bukanlah perkara yang sulit, namun memerlukan ketelatenan dan teknik yang tepat untuk mendapatkan cita rasa yang autentik. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses pembuatan rawon:

  • Pengolahan Keluak: Keluak adalah bahan penting dalam rawon. Keluak dipecahkan untuk mengambil daging hitam yang terkandung di dalamnya. Daging ini kemudian akan dicampurkan ke dalam bumbu dan memberikan warna serta rasa khas pada rawon.
  • Penyiapan Daging: Daging sapi dipotong menjadi kotak-kotak kecil. Sebelum dimasak, daging direbus sebentar hingga setengah matang lalu ditiriskan.
  • Membuat Bumbu Halus: Bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, dan rempah lainnya dihaluskan menggunakan blender atau ulekan. Setelah halus, bumbu ini akan ditumis dalam minyak panas hingga harum.
  • Memasak Daging: Daging yang telah direbus kemudian dimasukkan ke dalam wajan bersama bumbu yang telah ditumis. Aduk hingga daging tercampur rata dengan bumbu.
  • Penambahan Air dan Keluak: Setelah daging teraduk dengan bumbu, tambahkan air secukupnya. Masukkan daging keluak yang telah diolah sebelumnya, dan masak dengan api kecil hingga daging empuk. Proses ini memakan waktu cukup lama, biasanya sekitar 1-2 jam.
  • Menambahkan Bahan Pelengkap: Ketika daging sudah empuk, tambahkan daun jeruk dan serai ke dalam kuah. Diamkan beberapa saat agar bumbu meresap sempurna.
  • Penyajian: Setelah matang, rawon disajikan dalam mangkuk dengan kuah yang kental, dan biasanya dilengkapi dengan pelengkap seperti nasi, tauge, telur asin, kerupuk udang, dan sambal.

Baca Juga: Jaranan Pegon, Merupakan Salah Satu Kesenian Jawa Timur!

Variasi Rawon

Variasi

Karena popularitasnya, banyak variasi rawon yang muncul di berbagai daerah. Beberapa di antaranya adalah:

  • Rawon Setan: Dikenal dengan rasa pedas yang menggigit. Rawon ini ditambahkan banyak cabai rawit, sehingga cocok bagi pecinta makanan pedas.
  • Rawon Kalkulator: Memiliki ciri khas potongan daging yang lebih besar dan kuah yang lebih kental. Rawon ini berasal dari Surabaya dan terkenal dengan nama ini karena banyak dijumpai di sekitar Taman Bungkul.
  • Rawon Brintik: Ditambahkan dengan bumbu yang lebih kaya serta disajikan dengan pelengkap yang lebih beragam, seperti tempe, tahu, dan sayur.
  • Rawon dengan Bahan Tambahan: Beberapa orang menambahkan bahan lain, seperti jeroan atau sayuran, untuk menciptakan variasi rasa dan tekstur.

Eksplorasi dan Kebangkitan Rawon di Era Modern

Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat mulai menyadari kembali pentingnya kuliner tradisional. Rawon, sebagai salah satu warisan kuliner Indonesia, kembali mendapatkan perhatian. Banyak restoran dan kafe mulai menawarkan rawon dengan cara yang lebih modern, dengan variasi bumbu dan penyajian yang lebih menarik.

Penggunaan bahan-bahan lokal dan upaya untuk mempertahankan keaslian rasa menjadi fokus utama para chef dalam menghidangkan rawon. Hal ini sejalan dengan tren makanan sehat dan kesadaran akan pentingnya mempertahankan budaya kuliner lokal.

Rawon dalam Budaya dan Tradisi

Rawon bukan hanya sekadar makanan. Sebagai bagian dari budaya masyarakat Jawa, rawon sering kali hadir dalam berbagai acara adat dan perayaan. Dalam konteks kebudayaan, rawon menjadi simbol rasa syukur, kebersamaan, dan identitas masyarakat.

Acara seperti selamatan atau perayaan Hari Raya seringkali disajikan dengan rawon sebagai hidangan utama. Kemasannya yang menghangatkan dan cita rasanya yang kaya menciptakan suasana akrab antara pajangan makanan dan interaksi sosial.

Menjaga Keaslian Rawon di Tengah Globalisasi

Meski rawon telah mendapatkan perhatian lebih, tantangan juga muncul seiring dengan globalisasi. Banyak makanan internasional yang masuk ke Indonesia, dan hal ini dapat membuat rawon terpinggirkan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keaslian dan tradisi memasak rawon agar tetap hidup di tengah arus modernisasi.

Inisiatif dari pemerintah, komunitas, dan individu untuk melestarikan mauel rawon adalah langkah penting untuk memastikan bahwa generasi mendatang akan mengetahui dan menghargai makanan tradisional ini. Pendidikan mengenai cara memasak dan sejarah kuliner rawon harus dimasukkan dalam kurikulum sekolah, agar generasi muda dapat mengenal dan mencintai tradisi mereka.

Kesimpulan

​Rawon adalah lebih dari sekadar makanan; ia adalah bagian dari budaya dan identitas masyarakat Jawa Timur.​ Cita rasanya yang kaya, proses pembuatan yang teliti, dan nilai gizi yang terkandung membuat rawon menjadi pilihan makanan yang istimewa.

Dengan sejarah yang panjang dan kedalaman budaya yang kaya, rawon terus mendapatkan tempat istimewa dalam hati masyarakat. Upaya untuk mempromosikan dan melestarikan rawon akan memastikan bahwa generasi mendatang dapat menikmati dan menghargai warisan kuliner ini.

Sebagai penutup, rawon adalah sebuah sajian yang tidak hanya menggembirakan lidah, tetapi juga menghangatkan hati. Dalam setiap sendok kuah, terdapat cerita sejarah, tradisi, dan cita rasa yang harus terus diingat dan dihidupkan. Menikmati rawon berarti ikut serta dalam melestarikan warisan kuliner bangsa yang harus tetap ada di antara kita.

Manfaatkan waktu anda untuk mengekspor lebih banyak lagi tentang Kuliner Jawa Timur.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *