Candi Jawi, yang terletak di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, merupakan salah satu situs bersejarah yang kaya akan nilai budaya dan spiritualitas.

Candi ini menyimpan jejak sejarah yang tidak hanya menunjukkan kemajuan peradaban Hindu-Buddha di Indonesia. Tetapi juga menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting dalam sejarah kerajaan-kerajaan Jawa. Keindahan dan keunikan Candi Jawi menyimpan misteri yang terus menarik perhatian para arkeolog, sejarahwan, dan wisatawan yang datang untuk menggali lebih dalam tentang asal-usul dan makna di balik kehadirannya.
Sejarah dan Penemuan Candi Jawi
Candi Jawi diperkirakan dibangun pada abad ke-13 Masehi, di bawah pemerintahan Raja Singhasari, yakni kerajaan yang mendominasi Jawa Timur pada masa itu. Nama “Jawi” sendiri diambil dari nama kawasan di sekitarnya, yang memiliki hubungan erat dengan sejarah dan kebudayaan Jawa. Candi ini diperkirakan berfungsi sebagai tempat pemujaan bagi para dewa dan sebagai tempat untuk melakukan upacara keagamaan.
Candi Jawi pertama kali ditemukan kembali pada tahun 1910 oleh seorang peneliti Belanda, yang saat itu sedang melakukan eksplorasi arkeologis di wilayah Jawa Timur. Meski sudah diketahui keberadaannya sejak lama, namun barulah pada abad ke-20 candi ini mendapat perhatian lebih serius, baik oleh pihak akademik maupun pemerintah.
Seiring dengan proses restorasi yang dilakukan. Candi Jawi semakin dikenal luas, menjadi salah satu ikon peninggalan sejarah yang tak ternilai harganya.
Dukung Timnas Indonesia, Ayo nonton GRATIS pertandingan Timnas Garuda, Segera DOWNLOAD APLIKASI SHOTSGOAL
Arsitektur Candi Jawi
Candi Jawi memiliki arsitektur yang mencerminkan perpaduan antara kebudayaan Hindu dan Buddha yang berkembang pesat di Jawa pada masa tersebut. Bangunan utama candi ini memiliki struktur yang cukup besar dan kokoh, dengan ciri khas bentuk piramida bertingkat yang mengarah ke puncak. Di sekitar candi terdapat banyak relief yang menggambarkan berbagai kisah mitologi Hindu, seperti cerita dari epik Ramayana dan Mahabharata.
Salah satu hal menarik dari Candi Jawi adalah bentuk stupa yang ada di bagian atasnya. Meskipun sebagian besar candi-candi di Jawa Timur pada masa itu mengadopsi gaya Hindu. Candi Jawi menunjukkan pengaruh Buddhisme dalam desain arsitekturnya, terutama pada bagian puncak stupa yang mirip dengan stupa-stupa di Candi Borobudur.
Di bagian dinding luar candi terdapat banyak relief yang menggambarkan kisah-kisah kehidupan para dewa dan tokoh mitologi, yang dipahat dengan detail yang luar biasa. Relief-relief ini tidak hanya memiliki nilai artistik, tetapi juga menunjukkan pemahaman dan penghormatan masyarakat pada cerita-cerita agama mereka.
Baca Juga: Candi Brahu Jejak Sejarah dan Arsitektur Megah di Trowulan!
Keindahan Alam Sekitar Candi Jawi

Selain nilai sejarah dan arkeologisnya. Candi Jawi juga menawarkan pesona alam yang menakjubkan. Terletak di kaki Gunung Arjuna, candi ini menawarkan pemandangan yang indah dan sejuk. Suasana di sekitar candi sangat tenang dan damai, jauh dari keramaian kota. Membuatnya menjadi tempat yang sempurna untuk bermeditasi atau sekadar menikmati keindahan alam. Di sekitar candi, terdapat sawah-sawah hijau yang menghampar, menambah kesan asri dan alami.
Keindahan alam di sekitar Candi Jawi seringkali menjadi daya tarik wisatawan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, keberadaan Candi Jawi yang dikelilingi oleh alam yang subur dan hijau memberikan nuansa spiritual yang kental, yang memperkaya pengalaman bagi siapa saja yang mengunjungi tempat ini.
Fungsi dan Makna Candi Jawi
Candi Jawi diyakini berfungsi sebagai tempat pemujaan, yang kemungkinan besar didedikasikan untuk para dewa Hindu, khususnya Siwa, serta sebagai tempat untuk upacara pemakaman atau memorial bagi raja atau tokoh penting pada masa itu. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Candi Jawi juga mungkin berperan dalam praktik-praktik meditasi atau penghormatan terhadap leluhur, mengingat pengaruh budaya Buddhisme yang juga kuat pada periode tersebut.
Namun, ada pula yang berpendapat bahwa Candi Jawi lebih berfokus pada aspek pemujaan terhadap raja atau tokoh penting dalam kerajaan Singhasari. Dengan latar belakang sejarah Singhasari yang penuh dengan intrik politik dan peperangan, mungkin candi ini juga berfungsi sebagai simbol kekuatan dan kejayaan kerajaan tersebut. Selain itu, karena letaknya yang strategis dan megah. Candi ini kemungkinan juga memiliki fungsi sebagai pusat sosial dan agama bagi masyarakat sekitar.
Misteri dan Kekurangan Pengetahuan
Meskipun Candi Jawi telah ditemukan dan diteliti secara ekstensif. Masih banyak misteri yang belum terungkap sepenuhnya mengenai situs ini. Salah satu misteri terbesar adalah siapa yang sebenarnya membangun candi ini dan mengapa mereka memilih lokasi ini sebagai tempat ibadah.
Beberapa ahli berpendapat bahwa Candi Jawi mungkin memiliki hubungan erat dengan kerajaan Singhasari. Tetapi masih ada kekurangan bukti yang konkret untuk mendukung teori ini.
Selain itu, banyak bagian dari candi yang masih belum sepenuhnya dipulihkan, dan beberapa bagian relief yang telah rusak akibat faktor alam atau ulah manusia. Meskipun restorasi telah dilakukan, proses pemulihan candi ini membutuhkan waktu dan upaya yang sangat besar.
Kesimpulan
Candi Jawi adalah salah satu situs bersejarah yang mengungkapkan kekayaan budaya dan spiritualitas Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Keindahannya tidak hanya terletak pada arsitektur dan relief-relief yang menghiasi temboknya, tetapi juga pada misteri sejarah yang menyelimutinya.
Candi Jawi adalah saksi bisu dari kejayaan kerajaan-kerajaan masa lalu. Serta simbol perpaduan antara kebudayaan Hindu dan Buddha yang mewarnai perjalanan sejarah Indonesia. Hingga saat ini, Candi Jawi tetap menjadi destinasi yang menarik untuk dijelajahi, baik dari sisi sejarah, seni, maupun keindahan alamnya.
Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi terupdate lainnya hanya di ALL ABOUT JAWA TIMUR.